•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Fedspeak Hawkish Mulai Batasi Tren Disaat Mata Uang Asia Naik

Mata uang Asia  mulai naik Sejak hari Jumat, 18 November 2022. Mata uang Asia mulai naik setelah pulih dari serangkaian berbagai macam sesi merah dan sentimen. Namun tetap adanya hambatan pasca sinyal hawkish dari Federal Reserve yang meningkatkan kekhawatiran akan lebih banyak tindakan dari kenaikan suku bunga oleh bank sentral.

 

Mata Uang Asia Berhasil Naik

Mata uang Asia berhasil naik, salah satunya adalah Yuan China yang mampu berkinerja dengan baik di kawasan ini. Mata uang Yuan China naik 0,4% tetapi diperkirakan akan turun sekitar 0,3% dalam Minggu ini, sebab adanya kekhawatiran atas meningkatnya kasus covid-19 dan mulai melemahnya pertumbuhan ekonomi yang membebani.

Kemudian mata uang Yen Jepang naik 0,2% setelah data menunjukkan adanya inflasi konsumen yang melonjak pada level tertinggi setelah 40 tahun di bulan Oktober. Data tersebut menyiratkan adanya peningkatan tekanan pada ekonomi Jepang, tentu hal tersebut mendorong spesifikasi bahwa Bank of Japan mungkin akan dipaksa untuk memperketat kebijakan moneter.

Bank Sentral telah mempertahankan suku bunga cukup rendah selama lebih dari satu dekade. Terlihat jauh ini tidak ada indikasi bahwa mereka memiliki rencana untuk menaikkan. Hal tersebut juga menyebabkan adanya penurunan drastis pada mata uang yang di tahun ini. Ketika kenaikan suku bunga di negara-negara lain tentu membuat reader menjual Yen demi imbal yang jauh lebih baik.

Pihak FED Mulai Batasi Tren Positif

Presiden FED, St Louis James Bullard, Mengungkapkan Pada hari Kamis bahwa di bawah asumsi kebijakan moneter yang dovish, The Fed masih perlu menaikkan suku bunga untuk memiliki efek batas pada inflasi, mengingat adanya kenaikan suku bunga di tahun ini.

Bullard sempat mengatakan bahwa suku bunga butuh dinaikkan, setidaknya 5%-5,25% dari level sebelumnya, yaitu mendekati 4%. Kenaikan suku bunga tersebut perlu dilakukan untuk mengatasi inflasi yang memadai. 

Pada bulan ini adanya invasi Amerika Serikat yang landai lebih besar bahkan melebihi yang diharapkan pada bulan Oktober. Presiden The FED juga mencatat bahwa hal ini dapat dengan mudah berubah di bulan depan.

Komentar tersebut untuk mendorong Dolar dalam perdagangan dan mendukung adanya yield treasury Amerika Serikat. Dengan adanya komentar tersebut untuk bisa mendorong kelemahan sebagian besar dari mata uang Asia pada hari Kamis, 17 November 2022.

Darah pada pasar masih memperkirakan adanya peluang kenaikan 50 basis poin yang relatif lebih kecil. Peluang tersebut diperkirakan oleh Fed di bulan Desember. Komentar bulat terkait adanya sinyal dari ketua Fed Jerome Powell bahwa suku bunga dapat mencapai puncaknya di level tertinggi dan diperkirakan sebelumnya.

Mata uang Asia memang sedang naik, bahkan tidak hanya berlaku untuk Cina dan Jepang. Mata uang di daerah Asia Tenggara, karena ikan didapatkan oleh peso Filipina yang berhasil meningkat 0,3% dengan adanya dukungan kenaikan suku bunga 75 basis poin oleh bank sentral.

Pihak bank sentral sendiri juga memperkirakan adanya langkah yang lebih hoki demi menahan instansi dan membantu mencocokkan laju kenaikan suku bunga dari The Fed. Namun sayangnya ada Pelemahan rupiah, disebabkan keterbatasan setelah Bank Sentral negara menaikkan suku bunga pada hari Kamis, 17 November 2022.

Pelemahan rupiah semakin terbatas dan adanya isyarat lebih banyak tindakan terhadap inflasi. Mata uang Asia yang terus naik pada Jumat, 18 November 2022 menjadi angin segar bagi beberapa negara. 

Begitu juga bagi Cina yang mulai bekerja jauh lebih baik sekalipun saat ini sedang mencoba mengatasi berbagai macam kekhawatiran sebab COVID-19. Kenaikan tersebut tentu diharapkan semakin lebih baik.

Mata uang Asia masih bisa naik dan turun di bulan depan. Perubahan masih bisa dirasakan, tentu saja diharapkan mata uang Rupiah juga bisa menguat kembali. Sehingga bisa memberikan dampak yang positif.

Suku bunga yang terus dinaikkan demi mengendalikan inflasi oleh pihak FED memang dianggap memadai. Sekalipun inflasi Amerika Serikat mulai melandai dari yang diharapkan. The Fed tetap memperkirakan bahwa perubahan besar bisa saja terjadi di bulan depan. 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation