•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Harga Emas Terus Menguat Sementara Dolar AS Terpuruk

Harga emas kembali mengalami penguatan tajam pada perdagangan Sabtu (12/11) memperpanjang keuntungan dari sesi sebelumnya. Kenaikan ini tercatat sebagai kenaikan mingguan terbesar dalam 30 bulan terakhir diakibatkan oleh dolar AS yang terus melemah setelah merilis data inflasi.

Data inflasi AS sendiri memberikan tanda-tanda pendinginan yang kemudian mengubah perkiraan para analis terkait arah kebijakan The Fed. Kontrak harga emas sendiri paling aktif untuk pengiriman Desember pada Divisi Comex New York Exchange yang terangkat sampai 0,9 persen atau 15,70 dolar AS.

 

Harga Emas Tetap Kokoh Pasca AS Rilis Data Inflasi

Harga emas bertahan pada level penutupan tertinggi sejak bulan Agustus dan melonjak 92,80 dolar AS atau sekitar 5,5 persen untuk perdagangan pada minggu ini. Kenaikan mingguan ini merupakan yang terbesar sejak lompatan 6,5 persen dalam seminggu sampai 3 April 2020.

Sementara harga emas berjangka juga melonjak 40 dolar AS atau sekitar 2,33 persen menjadi 1.753,70 dolar AS sebelumnya tercatat pada hari Kamis (10/11). Sebelumnya pada hari Rabu (9/11) harga emas tercatat sempat terkoreksi sekitar 0,13 persen namun terangkat kembali menyusul tren positif emas hingga saat ini.

Harga emas meroket karena data inflasi AS yang mencatatkan pembacaan tahunan paling lambat terjadi dalam sembilan bulan. Hal ini meningkatkan spekulasi bahwa Federal Reserve akan mundur dari kebijakan menaikan suku bunga agresif yang sebelumnya telah dilakukan sejak bulan Maret.

Emas mendapatkan dukungan tambahan dari data awal indeks secara keseluruhan pada sentimen konsumen AS November University of Michigan yang turun di 54,7 terendah sejak Juli. Logam mulia lainnya seperti perak untuk pengiriman Desember juga turun 0,16 persen ditutup pada 21,667 dolar AS per ounce. 

Dolar AS Melemah Setelah Rilis Data Inflasi

Hal tersebut kemudian membuat dolar AS jatuh tajam pada Jum’at (11/11) karena tanda-tanda perbaikan inflasi AS yang mendorong investor terhadap aset menjadi berisiko. Indeks dolar mengukur greenback pada enam mata uang utama lain mencatat penurunan 2,12 persen dari sesi sebelumnya.

Indeks dolar sendiri jatuh pada level terendahnya selama lebih dari dua bulan pada Jumat merosok hingga 4,1 persen dalam minggu ini merupakan yang terbesar sejak Maret 2020. Analisis Craig Erlam memperkirakan emas akan mencapai kenaikan hingga 1.800 dolar AS setelah melewati resistensi 1.770 dan 1.780 dolar AS.

Menurut Erlam Bullish emas telah menunggu pada minggu ini dan untuk waktu yang lama berdasarkan isyarat The Fed yang berpotensi memperlambat kenaikan suku bunga. Selain itu data IHK juga menunjukan penurunan signifikan dan berbasis luas.

Sesaat setelah data Inflasi AS dirilis banyak juga investor yang melakukan aksi jual tajam melihat data yang lebih dingin dari perkiraan. Selain itu Yuan juga mengalami peningkatan di perdagangan Asia setelah otoritas kesehatan China kembali memberikan kelonggaran pada beberapa daerah pembatasan COVID-19.

Bahkan China juga mempersingkat waktu karantina untuk kasus kontak dekat atau bagi pendatang yang berkunjung ke China. Yuan mengalami peningkatan lebih dari 1,0 persen seiring dengan berita kelonggaran pembatasan tersebut.

Yuan luar negeri tercatat menyentuh level tertinggi dalam lebih dari sebulan pada level 7,0592 per dolar AS, sementara yuan pasar domestik juga menguat. Berita COVID di China tersebut juga memberikan tambahan untuk sentimen risiko dengan dolar yang sebagian besar menghapus upaya moderatnya untuk menutup kerugian.

Euro juga memperpanjang lonjakan sekitar 2,0 persen mendorong lebih jauh diatas paritas ke level 1,0234 per dolar AS merupakan level tertinggi sejak Agustus. Data inflasi yang dirilis AS sendiri mencatatkan indeks harga konsumen naik 7,7 persen year on year pada Oktober.

Dolar jatuh dan mencatatkan hari terburuknya terhadap yen Jepang sejak tahun 2016 tercatat jatuh 3,7 persen. Sementara Poundsterling juga mendapatkan kenaikan harian terbaiknya sejak 2017 melonjak 3,0 persen pada level 1,1713 per dolar AS.

Imbal hasil dari obligasi pemerintah AS juga bergerak lebih rendah semalam karena investor melakukan revisi turun ekspektasi tentang suku bunga AS yang mencapai puncak. Demikian imbal hasil acuan obligasi pemerintah selama 10 tahun juga ikut tergelincir di bawah 4,0 persen ke level terendah dalam sebulan.

 

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation