Mata uang Yen Jepang dalam 2 bulan terakhir terus melemah terhadap mata uang US Dolar, akibat perbedaan kebijakan moneter yang diambil oleh bank sentral AS Fed dan Bank of Japan. Fed berencana menaikan suku bunga 1 kali lagi pada pertemuan akhir tahun ini, sedangkan BOJ berencana meningkatkan pembelian obligasi Pemerintah Jepang (JGB) senilai 1,4 triliun Yen. Perbedaan kebijakan moneter ini yang membuat pair USDJPY mendekat level 150 dimana level ini yang mendorong intervensi BOJ pada tahun lalu. Tingginya imbal hasil obligasi membuat BOJ harus membeli lebih banyak obligasi, karena BOJ ingin mempertahankan imbal hasil obligasi pada level yang rendah. Imbal hasil obligasi yang tinggi akan sangat berdampak pada ekonomi Jepang, karena dapat meningkatkan biaya pinjaman perusahaan dan konsumen, sehingga menghambat pertumbuhan ekonomi di negara tersebut. Angka inflasi di Jepang telah melewati target 2% selama 17 bulan berturut turut, sehingga para pengamat ekonomi memperkirakan akan terjadi penarikan likuiditas oleh BOJ, apabila mata uang Yen terus melemah.

Ekspektasi Pasar
Resiko intervensi BOJ membuat pair USDJPY akan bergerak sideways dengan kecenderungan  Bearish pada range 148.81 – 150.04

Trading Plan :
Sell Limit  150.04 – 150.92 dengan target 147.64 – 148.81
Stoploss 153.09

Grafik USDJPY time frame D1

Disclaimer
Fundamental bukanlah teknikal yang dapat berubah dalam hitungan menit bahkan jam, tetapi fundamental merupakan suatu gambaran besar atas pandangan kedepan yang dapat terjadi dalam rentang waktu yang lebih panjang. Perhitungkan money management sangat diperlukan sebelum melakukan transaksi mengingat setiap transaksi dalam forex dapat berakibat habisnya dana yang ditransaksikan.