•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Pasar

Informasi yang direkomendasikan

demo Berita Pasar

Rusia Mulai Memangkas Produksi, Harga Minyak Dunia Semakin Melonjak

Harga minyak dunia mengalami kenaikan mingguan hingga lebih dari 8%. Kenaikan harga tersebut disebabkan karena dua faktor. 

Pertama Rusia berencana untuk mengurangi produksi minyak. Pengurangan produksi minyak disebabkan karena pihak Barat memberlakukan batasan harga minyak mentah dan bahan bakar pada negara tersebut. 

Kedua dari sisi pemerintah, China. Pembukaan ekonomi China diperkirakan akan memicu kebutuhan komoditas energi yang jauh lebih tinggi. 

Pihak Rusia merencanakan untuk mulai mengurangi produksi minyak mentah pada bulan Maret sebesar 500.000 barel setiap hari (bpd). Pengurangan produksi minyak tersebut sekitar 5% dari produksi keseluruhan, kata Wakil Perdana Menteri Alexander Novax.

Sebagian besar analisis juga memperkirakan jika produksi Rusia turun hingga 700.000 sampai 900.000 pada tahun 2023. Kunci minyak mentah agar bisa keluar dari kisaran perdagangan saat ini hanya pemulihan permintaan China

Dalam jangka pendek pemangkasan Rusia tidak terlalu berarti. Ada jadwal pemeliharaan kilang yang signifikan dan mampu mengurangi permintaan hari ini. Namun seiring melangkah lebih maju dan permintaan dunia ikut pulih hal ini akan meningkatkan defisit pasokan.

 

Rusia Pangkas Produksi dan Menyebabkan Kenaikan Harga

Negara-negara Barat sudah memberlakukan pembatasan produksi Rusia. Tujuannya untuk mencoba menghentikan pendapatan Rusia sebagai tanggapan atas tindakan negara tersebut terhadap Ukraina. Hasil pendapatan akan digunakan untuk membiayai perang di Ukraina. 

Pemotongan produksi tersebut menunjukkan bahwa batasan harga serta larangan Uni Eropa baru-baru ini terhadap produk minyak Rusia. Kebijakan tersebut mulai berlaku sejak 5 Februari dan memiliki beberapa dampak. 

Produksi negara Rusia tahun sebelumnya berjalan menentang prediksi atas penurunan. Namun penjualan minyak akan terbukti lebih sulit terhadap sanksi baru. 

Pihak OPEC+ juga tidak merencanakan tindakan setelah Rusia mengumumkan pengurangan produksi. Hanya saja kekhawatiran ekonomi masih menekan harga. 

Kekhawatiran tersebut disebabkan karena melemahnya data pemerintah China dan kekhawatiran resesi yang terjadi di Amerika Serikat. Kondisi tersebut juga menandakan kenaikan klaim pengangguran mingguan Amerika Serikat serta persediaan minyak lebih tinggi. 

Harga minyak mentah barel berjangka naik menjadi 2,2% atau $1,89 USD. Kenaikan tersebut menjadi $86,39 USD per barel. 

Sedangkan untuk minyak mentah Intermediate West Texas Intermediate (WTI) Amerika Serikat mengalami kenaikan sebesar 2,1% atau $1,66 USD menjadi $79,72 USD. Brent mengalami kenaikan mingguan sebesar 8,1% dan WTI mengalami kenaikan sebesar 8,6%.

Goldman Sachs memperkirakan jika harga Brent pada tahun 2023 akan menjadi $92 USD per barel dari $98 USD. Sedangkan pada tahun 2024 perkiraan harga bisa mencapai $100 USD dari sebelumnya $105 USD.

Pejabat negara OPEC menyatakan jika harga masih bisa melanjutkan relly-nya pada tahun 2023. Hal ini disebabkan karena pemerintah China pulih setelah pencabutan pembatasan Covid-19. 

Bukan hanya itu, minimnya investasi juga ikut membatasi pertumbuhan pasokan. Kondisi semacam ini berpotensi menggerakkan harga minyak kembali ke $100 USD per barel.

Kesepakatan OPEC Terhadap Kenaikan Harga Minyak Dunia

Semua produsen OPEC+ harus menyepakati konsekuensi mengenai kebijakan produksi. Selain itu anggota OPEC+ juga harus terikat pada target yang sudah ditentukan. 

Meski demikian kelompok tersebut sebelumnya sudah mengizinkan gerakan sukarela. Gerakan tersebut bertujuan untuk menghormati semangat perjanjian produksi yang ada. 

Dalam hal ini adalah penurunan produksi Rusia akan didasarkan pada keputusan OPEC+ sebelumnya. Keputusan tersebut mengacu pada penurunan produksi dengan gabungan 2 juta barel per hari yang sudah disepakati pada Oktober tahun lalu. 

Produsen OPEC lainnya yang sudah menghadapi sanksi seperti negara Iran dan Venezuela. Iran dan Venezuela sudah menerima pengecualian serta kuota produksi mereka. 

Beberapa delegasi OPEC+ sebelumnya juga mengatakan kepada CNBC jika Rusia sejauh ini tidak mengisyaratkan niat untuk meminta akomodasi serupa. Dalam hal ini maka Rusia setuju untuk mengurangi produksi minyak.

Larangan Uni Eropa Terkait Kenaikan Harga Minyak Dunia

Uni Eropa menerapkan larangan mengimpor minyak mentah melalui jalur laut pada 5 Desember. Melalui program yang disahkan oleh negara terkaya G-7.

Penyedia barang harus terus memasok pelayanan keuangan serta pengiriman utama untuk mengangkut volume Rusia ke tujuan nomor non-G7. Asalkan bahan bakar tersebut dibeli di bawah batas harga tertentu. 

Program pembatasan harga tersebut mampu menyebabkan kelangkaan minyak dan produk minyak. Produksi Rusia yang lebih rendah diikuti dengan pembukuan kembali China akan memperketat pasar lebih lanjut selama kuartal mendatang.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation