•  

    Terima kasih atas kepercayaan kamuDalam bertransaksi trading forex di Salma Markets!

    Cukup membuat deposit minimal $ 1 ke akun Anda!

    Dapatkan kondisi trading terbaik dan penawaran bonus yang menarik! Yuk segera berinvestasi trading forex! di Salma Markets! Dan dapatkan kondisi trading terbaik!

    Salma Markets - berinvestasi dalam kemenangan Anda!

  • toolbarCollapseOpenAccount_1
  • Salma Kabinet Klien

    • Pengaturan pribadi
    • Akses ke semua layanan Salma
    • Statistik dan laporan terperinci tentang perdagangan
    • Berbagai macam transaksi keuangan
    • Sistem mengelola beberapa akun
    •  Perlindungan data maksimum
  • cabinet_client1

Berita Perusahaan

Menentukan misi untuk memberikan peluang kepada trader di setiap detik, SalmaMarkets telah mencoba memberikan keuntungan sebanyak mungkin kepada klien.

demo Berita Perusahaan

US Dollar Memangkas Kenaikan Setelah Pertemuan FED Jadi Fokus

US Dollar memangkas kenaikan setelah sebelumnya mengalami kenaikan secara terus menerus. Ini terjadi menyusul perilisan data yang menunjukkan kalau lowongan pekerjaan di AS mengalami penurunan.

Perilisan data ini sebenarnya bukan yang terbaru. Itu karena, data tersebut memperlihatkan jumlah lowongan pekerjaan di bulan Maret. Hal berbeda terlihat pada pesanan pabrik yang sudah datang.

Ternyata data yang dirilis tidak sesuai ekspektasi. Kebanyakan ekonomi mengalami kegagalan dalam membuat ekspektasi terkait pesanan pabrik tersebut. Perilisan data tersebut sebenarnya masih baru.

Itu karena perilisan tersebut terjadi sehari sebelum Federal Reserve merilis kebijakan terbarunya. Kebanyakan pelaku pasar sendiri satu suara terkait kenaikkan suku bunga ini. Diprediksi, kenaikkan suku bunganya akan berada di angka 25 basis poin.

Data resmi sendiri dirilis oleh Departemen Tenaga Kerja AS. Pada data yang dirilis tersebut, terlihat jelas kalau lowongan pekerjaan AS mengalami penurunan cukup signifikan. Penurunan tersebut membuat angka lowongannya berada di 9,59 juta di bulan Maret.

Selain Departemen Tenaga Kerja AS, Departemen Perdagangan AS juga merilis data ekonominya. Pada data ekonomi tersebut, terdapat kenaikan sekitar 0,9 persen. Kenaikan ini terjadi di bulan Maret lalu.

Sebenarnya kenaikan ini sendiri berada di bawah ekspektasi. Itu karena, ekspektasi sebelumnya mengatakan kalau kenaikan yang ada akan berada di angka sekitar 1,1 persen. 

 

Fed Kemungkinan Akan Menghentikan Kenaikan Suku Bunga

Sekarang pelaku pasar sendiri mencoba mengukur kenaikan suku bunga yang dilakukan. Mulai dipertanyakan apakah mungkin jika Fed menghentikan kenaikan suku bunga yang dilakukan. Suara mengenai hal ini sekarang mulai banyak didengar.

Walaupun memang, mayoritas pelaku pasar masih beranggapan kalau  kenaikan suku bunga masih harus dilakukan. Itu karena, inflasi belum memperlihatkan tanda-tanda membaik dan perlu ditangani seefektif mungkin.

Ada pernyataan menarik yang dikeluarkan oleh Edward Moya. Ia merupakan seorang analis pasar senior dari OANDA yang ada di New York. Pernyataan tersebut mempertanyakan sinyal kebijakan terbaru yang dikeluarkan oleh Fed.

Menurutnya perlu dilihat apakah Fed mengharuskan kebijakan terbaru yang cukup ketat untuk memperbaiki situasi ekonomi atau tidak. Biasanya jika pengetatan tidak perlu dilakukan, Fed akan memperlihatkan tanda dalam kebijakan terbarunya.

Sebenarnya indeks dolar sendiri sudah mengalami kenaikan. Pada kenaikan tersebut, terlihat kalau indeksnya meningkat sekitar 0,08 persen. Hal tersebut membuat angkanya mencapai 102,23 setelah sebelumnya mencapai 102,40.

Angka itu sendiri merupakan yang tertinggi sejak 11 April. Penurunan sendiri terjadi pada Euro. Penurunan tersebut membuat harganya terhadap greenback berada di kisaran 0,16 persen. Itu membuat harga euro mendekati angka 1,0940 dollar AS.

Perlu diketahui, harga Euro sebelumnya berada di 1,0958 dollar AS. Dengan adanya penurunan ini, Euro mencapai titik terendah sejak 21 April. Belum diketahui kapan harganya akan membaik.

Mata Uang Tunggal Mengalami Kejatuhan

Pada data yang sebelumnya dirilis, terlihat kalau bank-bank zona euro mematikan kredit. Ini tentu berefek langsung pada harga mata uang. Efek paling jelas bisa dilihat pada nilai mata uang tunggal yang mengalami kejatuhan. 

Dengan adanya kondisi ini, terlihat kalau kenaikan suku bunga sudah tidak perlu lagi sebesar sebelumnya. Dipercaya, bank sentral eropa di hari Kamis ini hanya perlu menaikkan suku bunga di angka yang lebih kecil.

Sebelumnya ECB dipercaya harus menaikkan suku bunga cukup tinggi. Angka kenaikannya mencapai sekitar 50 basis poin. Namun dengan adanya perilisan data terbaru, kemungkinan kenaikan suku bunganya tidak perlu sebesar itu.

Dolar Australia sendiri mengalami kenaikan yang cukup jelas. Kenaikannya berada di kisaran 0,63 persen. Hal tersebut membuat kenaikannya menjadi 0,6673 dollar AS. Sebenarnya sebelum ini Dollar Australia sempat meningkat hingga 0,6717 dollar.

Itu adalah angka tertinggi sejak 21 April. Sekarang mata uang tersebut mengalami pelonjakan terhadap dollar. Ini terjadi setelah RBA atau Reserve Bank of Australia mengambil keputusan untuk menaikkan suku bunga sebesar 3,85 persen.

Keputusan ini sebenarnya di luar dugaan. Belum lagi ada pernyataan yang mengatakan kenaikan suku bunga lebih lanjut akan terus dilakukan. Ini penting untuk menekan laju inflasi dan memperbaiki situasinya ke arah yang lebih baik.

Menarik untuk ditunggu bagaimana situasi ekonomi dunia dalam beberapa waktu ke depan. Belum lagi Federal Reserve akan segera merilis kebijakannya.

 

KOMENTAR DI SITUS

FACEBOOK

Tampilkan komentar yang lebih lama
bg_custom-support

ic_info 24/5 Dukungan Pelanggan

Tim dukungan pelanggan kami yang berdedikasi siap memberikan dukungan lokal dalam 10 bahasa.

Confirmation